ini novelnya temen gue >> sok gaul ..
sepenggal aja deh .. Oke ???
Sebenernya ini udah bab 4 sih .. Kaga papa ye ? XP
@@@@@@@@@@@
Bab 4
4 Tahun kemudian....
Haduh...Malasnya.. Setiap kamis pagi bertemu dengan Bu Hani di pelajarannya yang mem-bo-san-kan, kesenian. Bu Hani sering menyamakan dirinya dengan harmoni
HARI INI BERKUMPUL DI RUANG KESENIAN
JANGAN TERLAMBAT!
-ttd, Hani-
Yah..ke ruang kesenian. Males banget dah..
"Vy, gue pinjem pensil isi dong! Pasti disuruh nyatet-nyatet gitu entar."Pinta Inka yahng memang duduk disamping Ovy. Kenapa Inka tidak memakai pulpen aja? Itu karena, Bu Hani penyuka tulisan dengan pensil. Bukan tinta basah, sepeti pulpen.
Ovy menyodorkan pensil mekanik kepada Inka.
PRIITT!!PRIIITT!!
Dakka, sang ketua kelas yang berbodi dempal meniupkan peluit yang selalu ia kalungkan dilehernya.
"Cepet! Cepet! Nggak mau kena marah Bu Hani kan ? Ayo, cepetan! Jangan malas-malas! Semangat! Fighting!!"Ketika pandangan mereka beradu, Dakka menjilat jarinya lalu ia usapkan pada kedua alisnya.
Sambil tersenyum malu-malu, Dakka mengedipkan sebelah matanya.
"Heh, ketua kelas genit! Ganjen amat sih lo !? Ngeliat cewek pake kedap-kedip segala! Hih.."Ferlix menepuk pundak Dakka lumayan keras hingga Dakka keceplosan bilang, "Eh, ayam masuk penjara!"
"Emang ayam salah apa sampe harus masuk penjara ?"
"Enggak..Enggak.."Dakka menggeleng.
"Lo naksir ya, sama Rachel ?"tebak ferlix.
Dakka menjawab dengan senyuman.
"Lo tau nggak sih, Rachel punya sapa ?"
"Punya gue!"sahut Tiara lalu tertawa.
"Ye.. gue nggak nanya lo kale.."
"Beareeen.. Pokoknya, Rachel itu pacar gue, kalo mau deketin lewati gue dulu.."
Ferlix cemberut. "Kebiasan lo, Ra! Semua cewek lo bilang pacar lo. Inka juga kan ?"
Tiara mengangguk-angguk setuju. "Bener banget tuh. Darling, honey berangkat yuk!"Tiara mengaitkan lengannya dilengan Rachel dan menggandeng tangan Inka. 'Darling' adalah panggilan untuk Rachel, sedangkan 'honey' untuk Inka.
Rachel dan Inka mengangkat bahu bersamaan.
“Chel, Ka, kalian nggak takut ketularan penyakit lesbiannya si Tiara? Ati-ati lo.. temen bias jadi musuh di dalam selimut.”ujar Romy.
“Nggak sih. Biasa aja..”jawab Tiara.
“Duuuh.. lo tuh jawab aja sih dari tadi!”
“Biarin..”Tiara melepas lengan dan tangan kedua sohibnya.
“Hiihh!! Gue kempesin juga lo entar!”
“Dikempesin gimane? Geu nih udah slim, tau nggak?”
“Gue panggil lo abnormal baru tau rasa lo!”
“Bilang aja! Week..”Tiara memeletkan lidah ke arah Romy.
“Udah-udah.. lama-lama kalian saling jatuh cinta loh.. hahaha..”Kata Rachel yang menjadi penengah antara keduanya.
“Ih! Ogah ya.. dasar kribo lo!”ejek Tiara
“Abnormal!”
“Kribo..”
“Abnormal!”
“Kribo!”
“Abnormal!”
“Kribo.. kribo.. sampai matipun bakal kribo..”
“Nggak normal.. sarap.. lesbian.. pencinta wanita..”
“Kita tinggal aja yuk! Sampe entar pulang juga bakal begini terus.”Rachel berjalan keluar kelas bersama Inka.
“Eh,eh! Rachel tungguin guee!!”Tiara mengejar kedua temannya sambil cengar-cengir lebar.
“Nggak nemenin Ayang lo yang baru?”Tanya Inka bermaksud menggoda
“Cih! Ayang? Ogah!”
“Ah, masaa?? Tadi kan masih mesra-mesranya..”
“Enak aja!”
“Alah..”
Rachel terdiam. Enak ya, jadi Tiara. Orangnya ceria, punya prnsip hidup easy going, punya banyak temen lagi. Gue jadi pingin kayak Tiara. Bias adu mulut sama cowok dengan begitu bebasnya. Tapi, memang sapa yang mau jadi rival-nya? Semua cowok yang berhadapan dengan gue selalu bersikap sopan dan ramah. Tidak ada yang berani memberontak, kira-kira bias tidak ya, aku menemukan orang seperti itu?
“Aduh kembang sekolah kok diem aja sih?”sindir Inka.
“Oh, primadona, kenapa dirimu tiba-tiba diam seperti patung? Bicaralah.. Sesuatu..”
Rachel tertawa kecil.
“Oh.. tawamu terdengar seperti bunyi kecapi yang sedang dimainkan! Merdu sekali.”ucap Inka.
“Andai aku menjadi seorang lelaki, aku pasti jatuh cinta padamu..”
“Kalau aku bias menjadi malaikatmu, apapun permohonanmu aku pasti akan mengabulkannya. Ucapan salam hati dan yakinlah bahwa akan terwujud..”Inka tersenyum yakin.
“Tapi bagaimana kau bias tahu apa yang aku pinta?”
“Tentu saja setelah kau memohon, kau beritahu kami.”jawab Tiara.
Rachel menghela nafas. “Ayo, ucapkan!”
Aku ingin seperti Tiara. Dua. Aku minta dua orang. Permohonan lain, aku minta..
“Apa? Apa? Apa?”tanya Tiara semangat.
“Cukuplah kalian yang menjadi sahabaku. Bias mengabulkannya tidak?”
Tiara tersenyum sejenak. “Tentu saja.”Jawab Tiara dan Inka kompak dilanjutkan dengan tertawa bersama.
Apakah mungkin, seseorang pangeran akan datang?
Sosok itu melihat gerombolan cewek yang baru saja lewat. Mereka tertawa seakan-akan dunia dapat ditaklukan hanya dengan segaris tawa yang menyenangkan. Dia menurunkan topinya untuk menutupi wajahnya. Apa aku bisa kembali padamu?
Mereka sampai juga di ruang kesenian yang berada di lantai tiga disamping taman anggrek sekolah. Rachel mengintip isi ruangan itu melalui kaca gelap diluarnya.
"Mana? Katanya jangan terlambat, Bu Hani sendiri yang telat."keluh alex sambil mencari jaln untuk masuk kedalamnya.
"Pintunya kekunci semua."Teriak Ovy setelah mengecek dua pintu ujung yang berbeda.
"Yah... Terpaksa deh nunggu di luar"
Kenapa kita nggak turun, terus muter, anek lagi dan lewat pintu belakang?"usul Rachel ditanggapi dengan gelengan kepala.
"Bener juga tuh! Tapi sayangnya gue males. Kudu turun dulu, naek lagi baru deh bisa masuk. Nggak, makasih. Gue tunggu sampe Bu Hani dateng aja"tolak Ferlix halus.
Tapi, setelah lima menit berlalu pun bu Hani tetap belum datang-datang juga. Dan Rachel paling tidak suka kalau hanya menunggu tanpa brbuat apa-apa. DIa harus mencari cara agar bisa masuk ke dalam. Paling tidak kan, dia bisa belajar sendiri sebentar sambil menunggu kedatangan Bu Hani.
"Ra, gue ke toilet yah."pamitnya
"Mau gue anter?"
"Nggak. Sendiri aja"Rachel berjalan menuruni tangga dan memutari setiap lorong untuk menemukan tangga menuju lantai tiga yang lain dan mencaripintu belakang ruang kesenian.
Ceklek-
Yes! Berhasil! I got it! Ye-Ye-Ye-Ye-Ye... asyik.. moga gitarnya ada! Rachel membuka sedikit celah agar ia bisa mengintip ke dalam ada siapa disana. Ada orang! Bayangan itu bergerak-gerak di tengah redupnya ruangan ini, kenapa jadi keinget cerita Inka sih? kalo di gedung lama ada penunggunya. Sering anak-anak yang lewat melihat hal-hal ganjil seperti suara-suara mengerikan, tawa, juga alunan musik disini.
Haduh.. Udahan yah.. Wkwkwkwwk , capek ngetik sumpah !!!!!!!!
Karena udah kelas 9 Jadi harus rajin belajar.. Fighting !!!!!
thank you for visiting my blog~
안녕 <3
0 komentar:
Posting Komentar